Sabtu, 16 Agustus 2014

Menjadi Wanita Muslimah yang Bahagia


Semua orang ingin bahagia, tidak seorangpun tak ingin bahagia. Seorang murid, ingin lulus untuk membahagiakan kedua orangtuanya. Seorang mukmin, beribadah siang dan malam untuk mencapai kebahagiaan. Bahkan tukang sopir angkot sekalipun, menyopir angkot untuk sebuah kebahagiaan. 


Hidup bahagia adalah cita-cita tertinggi manusia, baik yang beriman kepada Allah, maupun yang tidak. Apabila kebahagiaan terletak pada kepuasan bathin, maka mereka siap untuk melakukan apapun itu untuk menggapainya. Apabila kebahagiaan terletak pada tingginya pangkat atau jabatan, maka dia akan berjuang keras untuk menggapainya.


Salahkah itu semua? salahkan kita menafsirkan arti daripada sebuah kebahagiaan?


Kebahagiaan yang Hakiki dengan Aqidah


Menurut Imam al-Ghazali, puncak kebahagiaan pada manusia adalah jika dia berhasil mencapai ma'rifatullah, telah mengenal Allah SWT. Selanjutnya, al-Ghazali menyatakan:


Ketahuilah bahagia tiap-tiap sesuatu bila kita rasakan nikmat, kesenangan dan kelezatannya maka rasa itu ialah menurut perasaan masing-masing. Maka kelezatan (mata) ialah melihat rupa yang indah, kenikmatan telinga mendengar suara yang merdu, demikian pula segala anggota yang lain dan tubuh manusia.


Ada pun kelezatan hati ialah ma'rifat kepada Allah, karena hati dijadikan tidak lain untuk mengingat Tuhan.Seorang rakyat kecil akan bahagia apabila dia kenalan oleh seorang bupati, apalagi dengan seorang menteri, dan apalagi kalau kenalan dengan seorang presiden. Maka kenalan dengan Allah-lah, adalah kebahagiaan tertinggi. Dan oleh sebab itu, tidak ada ma'rifat yang lebih lezat daripada berkenalan sama Rabbul Izzati, yang merupakan Marifatullah.


Orang yang beriman, mewujudkan keimanannya itu dalam amal. Merekalah apabila menerima cobaan dari Allah swt, memiliki hati yang bahagia, karena mereka yakin, ketika menerima cobaan, maka ketika itulah Allah tengah mengajarkan sebuah hikmah kepadanya agar bisa mengarifi kehidupan dengan lebih baik.


Merekalah bahagia apabila dalam setiap kesempatan dalam hidupannya selalu dalam kebaikan., dengan selalu bersabar. Bukankah sabar itu merupakan kebaikan? Dan bukankah bersyukur itu merupakan kebahagiaan? Diantara sabar dan syukur ini orang-orang yang beriman berlabuh dengan bahtera iman dalam mengarungi lautan hidup. 


Rasulullah Shalallah ‘Alahi Wasallam bersabda: "Dan tidaklah seseorang di berikan satu pemberian lebih baik dan lebih luas dari pada kesabaran”.
 
INTI RESEP HIDUP BAHAGIA ADALAH BERIMAN DENGAN BENAR 
Allah berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

(An Nahl: 97)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di rohimahullah berkata:
“Sebabnya sudah jelas, karena orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan iman yang benar yang dapat membuahkan amal shalih dan dapat memperbaiki kondisi hati, moral (tingkah lakunya), atau urusan keduniaan dan akhiratnya, berarti dia sudah mem-punyai pondasi dan dasar yang kuat untuk menghadapi segala kemungkinan. Kemungkinan baik yang mendatangkan kebahagiaan dan kesenangan atau kemungkinan buruk yang dapat mendatangkan kegoncangan, kesumpekan dan kesedihan.”

“Sungguh luar biasa urusan seorang mu’min itu. Sesungguh-nya setiap urusannya (akan mendatangkan) kebaikan. Bila dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur dan (syukur) itu adalah kebaikan untuknya. Bila dia mendapatkan musibah, dia bersabar dan (sabar) itu adalah kebaikan untuknya. Hal itu tidak (diberikan) untuk siapa pun kecuali untuk seorang mu’min.”

(Hadits Riwayat Muslim no 5318)




2 komentar:

  1. Barakallah... Walhamdulillah.... Kita semua dalam keadaan memperbaiki hati Dan akhlak...salam ukhuwah islamiyah Dari Semarang...

    BalasHapus
  2. Gambar kartunnya bagus bgt izin copy ya.... Trims. Jazakallahu khoiron.

    BalasHapus